Widget edited by Putra Bontang

Selasa, 15 September 2009

Pembangunan Balai Kota Baru 80 Persen, Terkendala Pasokan Air dan Beton, Kebutuhan Listrik Belum Jelas

BONTANG - Pembangunan Kantor Wali Kota di Bontang Lestari, hingga saat ini realisasinya sudah mencapai 80,9 persen. Realisasi itu melenceng dari rencana awal, yang sebelumnya diperkirakan rampung hingga 89 persen pada Agustus lalu. Beberapa kendala yang menyebabkan keterlambatan pembangunan gedung yang berdiri di areal seluas 43.200 meter persegi itu, antara lain suplai air dan pekerjaan beton untuk pembangunan gedung berlantai empat di kawasan perkantoran di Bontang Lestari itu.

Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi dan evaluasi progres pembangunan Kantor Wali Kota Bontang di ruang rapat Bessai Berinta, Senin (14/9) kemarin. Rapat dipimpin Wawali Sjahid Daroini dan dihadiri Dinas Pekerjaan Umum, kontraktor pelaksana dan konsultan pembangunan.

“Berdasarkan data terakhir di lapangan, hingga periode akhir Agustus 2009, pembangunan sudah mencapai 80,9 persen. Deviasinya 8,11 persen. Pembangunan meliputi perkantoran, gedung pertemuan, gudang umum, ruang genset, pos jaga, dan selasar. Gedung juga dilengkapi lift,” tutur Kayatmo dari Duta Graha, main contractor pembangunan Kantor Wali Kota.

Soal keterlambatan pembangunan Kantor Wali Kota, Agus Wantoro, project manager PT Waskita yang merupakan salah satu perusahaan joint operation menjelaskan, faktor ketersediaan air dan beton, menjadi kendala dalam pembangunan kantor berlantai empat itu.


“Awalnya, air bisa didapatkan dari danau yang ada diseberang lokasi. Tapi sekarang sudah kering. Alternatifnya, kami berencana meminta izin untuk menggunakan sumur dalam yang ada di Gedung DPRD. Kami akan meminta Dinas PU untuk memfasilitasi,” jelas Agus Wantoro.

Sedangkan mengenai kendala penyediaan beton, Waskita sudah meminta pihak rekanan untuk menambah pengiriman. “Kami sudah menghubungi rekanan, dan kemungkinan setelah Lebaran bisa ada penambahan,” katanya.

LISTRIK

Salah satu pendukung utama saat operasional kantor, adalah ketersediaan daya listrik. Untuk itu, Wawali Sjahid Daroini meminta disiapkan data detail soal kebutuhan listrik di Kantor Wali Kota yang baru.

“Berapa daya yang diperlukan. Jangan sampai kantornya selesai, tapi daya tidak mencukupi. PLTMG yang akan beroperasi, mempunyai daya 14 MW. Saya ingin supaya ada alokasi daya untuk kantor yang baru. Jadi perlu data detail soal berapa kebutuhan daya yang diperlukan,” ujar Sjahid Daroini.

Sayang, tidak ada yang bisa menjelaskan detail kebutuhan daya yang diperlukan. Pihak kontraktor dan konsultan hanya memberikan data berdasarkan genset yang disiapkan. Gedung tersebut dilengkapi dua unit genset, satu unit genset berkapasitas 1.000 KVA. Sehingga, diperkirakan daya yang diperlukan sekitar 800 KVA, dengan perhitungan, kondisi eksisting pada saat operasional sebesar 800 KVA.

“Saya ingin data riilnya. Saya tidak yakin kalau cuma 800 KVA yang diperlukan. Dinas PU tolong disiapkan datanya. Soal penggunaan deepweel Kantor DPRD, coba segera dikoordinasikan. Kalau ada kendala, secepatnya dilaporkan, supaya ada antisipasi. Kita ingin pembangunan gedung ini lancar dan on schedule,” tandas Sjahid Daroini.
Sumber : Kaltimpost.web.id
Selasa, 15 September 2009 , 10:02:00

Komentar :

ada 0 komentar ke “Pembangunan Balai Kota Baru 80 Persen, Terkendala Pasokan Air dan Beton, Kebutuhan Listrik Belum Jelas”

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Setiap Ada Keinginnan Pasti Ada Jalan, Maka Dari Itu trsLah Mengejar Impian Kamu dan Belajarlah Sampai Negri Cina.... :D

Jam Sekarang

PageRank Bookmark and Share

My Facebook

Pengikut

Total Pengunjung

free counters
 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Putra Bontang