2.129 Warga Belum Dapat Pekerjaan, Data Dinas Tenaga Kerja hingga Agustus 2009

BONTANG - Ketenagakerjaan merupakan salah satu sektor penting bagi pembangunan ekonomi nasional, khususnya dalam upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah penduduk miskin. Dengan menciptakan lapangan kerja dan menerapkan berbagai program pembagunan, pada sektor ekonomi dan sektor ketenagakerjaan pada kelompok penduduk yang tergolong miskin, sehingga kelompok tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan yang sekaligus akan meningkatkan kesejahteraannya.

Berdasarkan laporan ikhtisar statistik antarkerja bulanan, yang merupakan Informasi Pasar Kerja (IPK) sebagai program pengembangan peningkatan kesempatan kerja di Bontang tahun anggaran 2009, pencari kerja yang terdaftar pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Bontang pada bulan Agustus adalah 747 orang, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 568 orang dan perempuan sebanyak 179 orang.

Sementara sisa pencari kerja yang terdaftar pada akhir Juli lalu sebanyak 2.028 orang, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 1.742 orang dan perempuan sebanyak 286 orang. Sehingga, jumlah kumulatif pencari kerja yang terdaftar hingga akhir Agustus sebanyak 2.129 orang, terdiri dari laki-laki sebanyak 1.820 orang dan perempuan sebanyak 309 orang.


Menurut Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Bontang Drs Akhmad Suharto, jumlah pencari kerja setiap tahunnya cendrung meningkat, hal tersebut didasari dengan seiring adanya pertambahan jumlah penduduk dan tingginya iklim investasi di Bontang.

”Peningkatan jumlah pencari kerja di Bontang dari tahun ke tahun cukup signifikan, jumlahnya berimbang mulai dari tamatan SMP, SMA hingga strata satu,” ujarnya

Sementara lowongan yang belum ditempatkan pada akhir Juli yang lalu sebanyak 423 orang, terdiri dari 279 orang laki-laki dan 144 orang perempuan. Sedangkan yang terdaftar pada Agustus sebanyak 188 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 118 orang dan perempuan sebanyak 70 orang.

Pada bulan Agustus ini, terjadi pemenuhan lowongan sebanyak 266 orang terdiri dari laki-laki 195 orang dan 71 perempuan. Sehingga jumlah tersedia pada kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Bontang sebanyak 243 orang terdiri dari 202 laki-laki dan 143 perempuan.

Namun demikian, perkembangan di Bontang saat ini tidaklah mudah untuk mencari pekerjaan. Artinya, tidak semua mereka yang datang ke Kota Taman mendapatkan pekerjaan. Bahkan diantara pencaker yang datang menjadi pengangguran.

Akhmad Suharto mengakui, perusahaan-perusahaan di Bontang yang dapat menampung tenaga kerja mayoritas tidak bersifat permanen.” Untuk Bontang, perekrutan para pencari kerja, tidak bersifat tetap atau bersifat kontrak. Mayoritas perusahaan merekrut tenaga kerja untuk proyek TA (Turn Around) atau Shut Down, yang biasanya hanya bekisar 1 hingga 3 bulan saja,” lanjutnya.

Untuk itu, menurutnya dengan banyaknya pencari kerja yang belum ditempatkan, merupakan tantangan bagi Pemkot Bontang melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan semua pihak untuk membuka atau mencari terobosan baru dalam membuka lapangan pekerjaan.

Seperti salah satu kebijakan yang telah dijalankan Pemkot Bontang adalah memagangkan ratusan pemuda Bontang di beberapa perusahaan selama kurang lebih satu tahun. ”Salah satu terobosan yang telah diilakukan oleh Pemkot Bontang dalam mengatasi permasalahan pengangguran di Kota Taman adalah memagangkan ratusan pemuda Bontang di beberapa perusahaan selama kurang lebih satu tahun,” ungkapnya.

”Selain itu, keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) sangat dibutuhkan untuk memberikan pelatihan keterampilan bagi para pencari kerja, sehingga mereka mampu bersaing di pasar kerja.Dengan memanfaatkan fasilitas BLK, para pencari kerja dan masyarakat umum dapat mengikuti pelatihan guna meningkatkan keahlian dan kompetensi yang sesuai dengan latar belakang pendidikan, minat serta bakat yang dimilikinya,” pungkasnya.
Sumber : Kaltimpost.web.id
Selasa, 15 September 2009 , 10:03:00