Pengemis Dibelikan Tiket Pulang Kampung

BONTANG - Pemkot Bontang mengantisipasi menjamurnya pengemis dengan memulangkan pengemis dari luar Bontang ke kampung halamannya. Bahkan, Pemkot Bontang tak segan-segan merogoh kocek APBD untuk membelikan para pengemis tiket untuk pulang kampung.

"Beberapa tahun lalu pernah menjamur pengemis di perempatan jalan di Kota Bontang. Kami langsung melakukan razia. Kami tidak memenjarakan mereka. Kami tampung di suatu tempat, kami bekali dan kami pulangkan ke kampung halaman mereka," ujar Wali Kota Bontang Sofyan Hasdam saat dikonfirmasi, Selasa (25/8) siang.

Sofyan mengaku, umumnya pengemis yang berasal dari luar Bontang adalah pengemis yang memiliki jaringan yang terorganisasi. "Bisa dilihat di Bontang di perempatan jalan tidak ada yang mengemis," katanya. Terkait dengan fatwa haram mengemis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumeenep Sofyan mengatakan hal tersebut wajar saja dilakukan sesuai dengan kondisi dan karakteristik daerah. Namun Sofyan berpendapat, keberadaan pengemis di suatu daerah merupakan salah satu indikator tingkat kemiskinan.

Ia menjelaskan, pengemis adalah satu dari sekian banyak penyakit kemiskinan yang membutuhkan pendekatan khusus dan komprehensif. "Pengemis yang ada di jalan sebaiknya dimasukkan ke dalam panti. Kalau dia masih anak-anak masukkan ke panti asuhan dan berikan pendidikan gratis. Kalau dia sudah dewasa masukkan panti sosial dan dilengkapi dengan latihan keterampilan agar bisa mandiri," katanya.

Pantauan Tribun di Bontang, pengemis memang tidak beroperasi di perempatan jalan atau tempat yang mudah terekspose aparat. Sejumlah pengemis mangkal di sejumlah tempat yang ramai dan padat seperti pasar dan tempat perbelanjaan.

Di Pasar Rawa Indah, sedikitnya lima pengemis duduk di jalan kecil dimana lalu lalang pengunjung pasar padat. Ada yang tampak renta dan tunanetra. Adapula sejumlah organ tubuh yang tidak normal atau cacat. Salah satu pengemis yang masih bisa berjalan tampak mendatangi satu per satu pengunjung di Pasar Ramadhan Rawa Indah.

Pria yang mengenakan topi tampak menyapa sejumlah pengunjung sambil menengadahkan tangan. Saat akan diabadikan pria itu menghindar menutupi wajahnya. Sofyan mengatakan, pengemis yang beropeasi di Kota Bontang umumnya bukan warga Kota Bontang.

"Itu berasal dari luar Bontang. Kalau ada lagi dari luar akan kami pulangkan," ujarnya. Seperti diketahui, APBD Bontang 2009 sebesar kurang lebih Rp 1 triliun dengan jumlah penduduk sekitar 185.000 jiwa.

Sumber : Tribunkaltim.co.id
Rabu, 26 Agustus 2009 | 21:59 WITA