HomeBONTANG - Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) yang tinggal beberapa hari lagi, Pemkot Bontang melalui Badan Kesbangpol bersama KPU Kota Bontang terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Rabu (1/7) lalu, Kesbang-KPU kembali menggelar sosialisasi Pilpres untuk ormas dan OKP se Kota Bontang.
“Sosialisasi Pilpres sangat penting, mengingat perhelatan demokrasi untuk memilih presiden dan wakil presiden akan kita laksanakan tidak lama lagi. Tinggal beberapa hari saja. Lewat sosialisasi ini, diharapkan partisipasi pemilih, khususnya di kalangan ormas (organisasi massa) dan OKP (organisasi kemasyarakatan dan pemuda), lebih meningkat,” ujar Sekkot Adi Darma saat membuka sosialisasi Pilpres di Auditorium Pemkot.
Dikatakan Adi Darma, keberhasilan penyelenggaraan pemilihan legislatif beberapa waktu lalu, tentu tidak terlepas dari peran seluruh masyarakat, KPU sebagai penyelenggara, Panwaslu, Pemkot, Parpol, OKP dan Ormas.
“Hendaknya keberhasilan itu tidak menjadikan kita cepat berpuas diri. Kita harus terus bekerja keras untuk mewujudkan penyelenggaraan proses demokrasi yang lebih baik lagi. Kita perlu terus meningkatkan kegiatan yang sifatnya mendorong kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif pada Pilpres,” lanjut Adi Darma.
Menurut Adi Darma, untuk mencapai kualitas demokrasi yang baik dalam Pilpres, masyarakat harus terus didorong untuk menggunakan hak pilihnya, serta meningkatkan kapasitas pengawasan agar tidak terjadi praktik-praktik kecurangan yang berpotensi menghambat penyelenggaraan Pemilu yang berkualitas.
“Pilpres 2009 harus terlaksana dengan baik. Karena hasil yang diperoleh dalam pesta demokrasi ini, sangat menentukan kualitas demokrasi, demi terciptanya kondisi yang dapat meningkatkan kualitas berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik,” tandas Adi Darma.
Sementara, Ketua KPU Bontang Adief Mulyadi didampingi anggotanya Nursuyata Haslinda menjelaskan berbagai hal tentang Pilpres. Mulai dari definisi Pilpres, dasar hukum, tahapan dan pemilih Pilpres hingga kampanye.
“Ada beberapa hal yang berbeda pada Pileg dan Pilpres. Antara lain, jumlah peserta dan format berita acara. Kalau Pileg, pesertanya banyak, terdiri dari Parpol dan DPD. Sementara Pilpres pesertanya hanya Capres dan Cawapres saja. Dengan begitu format berita acara Pileg juga lebih banyak dan rumit. Sedangkan untuk format berita acara Pilpres lebih sederhana,” ungkap Adief Mulyadi.
KPU juga menjelaskan proses penetapan calon terpilih. Di mana, apabila hasil pemungutan dan perhitungan suara mayoritas lebih dari 50 persen dari jumlah suara dengan sedikitnya 20 persen di setiap provinsi dan tersebar lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia. Kalau itu tercapai, tidak dilaksanakan Pilpres tahap kedua dan selanjutnya bisa ditetapkan Presiden dan Wapres terpilih oleh KPU.
Sumber : Kaltimpost.web.id
Komentar :
Posting Komentar