BONTANG - Sebanyak 43 cabang olahraga (cabor) akan dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2010. Kedua puluh delapan cabor akan dipertandingkan di Kota Bontang. Sementara 15 cabor lainnya dipindahkan ke sejumlah kabupaten/kota di Kaltim.
Demikian terungkap dalam Rapat Koordinasi Tim Pengarah dan Pengawas Porprov IV dengan Pemkot dan KONI Bontang, di ruang Bessai Berinta, Selasa (21/7). Rakor dihadiri Tim Pengarah dan Pengawas Porprov KAltim IV, Wali Kota Sofyan Hasdam dan Ketua KONI Bontang H Udin Mulyono.
“Hanya 28 cabor yang bisa dipertandingkan di Bontang. Keterbatasan venues yang memenuhi standar, merupakan penyebab utamanya. Sementara waktu dan dana yang diperlukan untuk membangun venues yang memenuhi standar, tidak sedikit. Selain itu, faktor akomodasi juga menjadi pertimbangan. Sebab, jika dipaksanakan seluruh cabor dipertandingkan di Bontang, akomodasinya dikhawatirkan tidak cukup,” jelas Lukito, Panitia Porprov 2010.
Menurut Lukito, untuk akomodasi, terdapat 24 sarana akomodasi di Bontang. Terdiri dari hotel, penginapan, dan wisma atlet.
“Jumlah kamar yang bisa dimanfaatkan dari keseluruhan sarana akomodasi itu sebanyak 992 kamar. Jumlah itu tentu masih kurang, jika dibandingkan dengan jumlah tamu yang akan ke Bontang. Apalagi jika semua cabor digelar di Bontang. Tidak menutup kemungkinan nantinya panitia akan memanfaatkan rumah warga untuk menambah sarana akomodasi,” lanjut Lukito.
Untuk peralatan, panitia akan memanfaatkan peralatan yang digunakan saat PON 2008 lalu.
“Kalau peralatan, tidak ada masalah. Karena bisa memanfaatkan peralatan yang digunakan saat penyelenggaraan PON beberapa waktu lalu,” katanya.
Sementara, untuk acara seremonial pembukaan dan penutupan Porprov, tim pengarah menyerahkan pengaturan teknis acaranya kepada tuan rumah penyelenggara. Termasuk Kirab Api Porprov.
“Untuk Kirab Api Porprov silakan teknisnya diatur tuan rumah,” kata Ego Arifin dari KONI Kaltim.
Selain membicarakan soal teknis upacara pembukaan dan penutupan, Ego juga mengingatkan pentingnya keberadaan liaison officer (LO) yang akan mendampingi atlet dan ofisial selama di Bontang.
“Keberadaan LO itu sangat penting. Makanya kami berharap, proses rekrutmen LO dilakukan selektif. Jangan sampai nantinya ada atlet atau ofisial yang memerlukan data dan informasi pertandingan atau sarana penunjang kegiatan Porprov, tidak bisa difasilitasi oleh LO. Makanya proses rekrutmen LO harus benar-benar selektif,” tandas Ego Arifin.
Sumber : Kaltimpost.web.id
Rabu, 22 Juli 2009 , 11:11:00
Komentar :
Posting Komentar