BONTANG-Sudah sebulan ini Kelurahan Guntung di Jl Sidrap di perbatasan Kutai Timur dengan Bontang mengalami kekeringan. Warga kesulitan pasok air bersih. Bahkan air sumur pun kering.
Darman, warga Sidrap mengatakan, “Dua minggu terakhir ini kami krisis air”. Ini sebenarnya bukan persoalan baru. Warga pernah meminta jaringan air bersih PDAM di Kota Bontang. Namun karena Jl Sidrap masuk wilayah Kutai Timur, PDAM enggan mengalirkan airnya ke kampung ini. “Sementara berharap air dari Kutim sangat tidak mungkin,” keluh Darman.
Mengatasi krisis air ini, warga Guntung terpaksa membeli air dari mobil tanki. Biasanya warga harus pesan beberapa hari. Warga juga harus mengumpulkan uang pembeli air seharga Rp 85 ribu per tangki (5 ribu liter).
Warga mengaku tidak pernah melaporkan hal ini kepada aparat pemerintahan. Karena menurut Darman, apabila melapor sering tidak direspon. Alasannya bukan warga Bontang, tetapi warga Kutai Timur.
Menanggapi persoalan krisis air di Sidrap, Sekretaris Kota Bontang Adi Darma menyarankan agar warga minta air ke PT Pupuk Kaltim atau PDAM. “Tidak mungkin mereka enggak kasih, apalagi ini bulan puasa,” kata Adi Darma.
Soal Sidrap yang tidak dianggap masuk Bontang memang benar. Namun demikian, saat ini daerah Sidrap sedang diproses untuk masuk wilayah Bontang. Agar pemasangan PDAM nantinya dapat melayani daerah tersebut. Akan tetapi semua perlu proses dan memakan waktu lama.
“PDAM sendiri terkendala soal anggaran untuk memasang pipa induk kesana. Tapi semua kita usahakan. Untuk sementara minta ke PDAM pakai mobil tangki dulu saja,” kata Adi Darma.
Sumber : Kaltimpost.web.id
Senin, 14 September 2009 , 11:15:00
Senin, 14 September 2009
Sebulan Sidrap Krisis Air
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
Komentar :
Posting Komentar