HomeBONTANG - Wali Kota Bontang dr HA Sofyan Hasdam Sp S mengharapkan agar mulai tahun 2010 mendatang angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) saat melahirkan menjadi nihil atau nol.
Harapan itu dikemukakan Wali Kota pada HUT ke-58 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang diselenggarakan IBI Cabang Kota Bontang di Ruang Nusa Indah Lantai 5 Rumah Sakit Taman Husada Bontang, Sabtu (1/8).
“Menjadi tantangan bagi IBI untuk berupaya secara maksimal menyelamatkan ibu saat melahirkan dan bayi yang dilahirkannya,” pinta walikota.
Lebih lanjut dikatakannya sesuai dengan tema yang diusung di hari ulang tahun yang ke-58 IBI yaitu ‘Kontribusi Bidan dalam Pencapaian Millenium Develepoment Goal’s (MDG’s) Wali Kota menjelaskan bahwa MDG’s tersebut dimaksudkan bahwa bidan akan ikut berkontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak sesuai yang diharapkan.
“Dengan mendapatkan pelayanan berkualitas dari bidan maka tercapailah kesejahteraan masyarakat Indonesia sebagaimana yang didambakan. Dan mudah-mudahan, dengan tekad yang kuat, apa yang diimpikan tersebut akan tercapai,” harapnya.
Menurutnya, selain kualitas, saat ini yang terpenting adalah daya saing. Bagaimana bangsa ini mampu bersaing dengan bangsa lain dan bagaimana membangun fondasi bangsa ini. “Karena itu, agar dapat mengikuti kompetensi dan persaingan mutu di era global, permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) wajib untuk diperhatikan. Keberadaan bidan tersebut sangat membantu dan menyumbang andil positif dalam dunia kesehatan, terutama di bidang pelayanan dan perawatan kesehatan ibu dan anak. Semua itu tentunya tidak lepas dari kinerja semua bidan. Bidan merupakan lini terdepan dalam penanganan kesehatan khususnya bagi ibu dan bayi yang baru lahir, hingga anak tersebut lahir bahkan mungkin sampai balita. Masa ini merupakan masa untuk meletakan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral dan nilai-nilai agama,”ungkapnya.
Selain menurunkan AKI, Wali Kota juga berharap bidan yang merupakan lini terdepan dalam penanganan kesehatan ini, terus melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu untuk rutin hadir di posyandu. ”Saya berharap pula ibu-ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama kehamilan. Selain itu saya berharap dengan dipisahkannya pelayanan dokter keluarga dengan puskesmas maka masyarakat kita bukan hanya berobat jika dia sakit, tapi juga bagaimana masyarakat menjaga agar tidak sakit,” harapnya.
Sementara itu, rangkaian kegiatan telah digelar dalam peringatan HUT IBI ini seperti bakti sosial yang dilaksanakan di 3 kecamatan (Bontang Selatan, Utara, dan Barat), dan dalam kesempatan ini pula, digelar seminar kesehatan tentang gizi dengan nara sumber Maya Miranti ahli gizi RS PT Badak NGL, dan Dr dr Nanerl Hutaryo Sp M dari Yayasan Jari Ibu Indonesia.
Sumber : Kaltimpost.web.id
Senin, 03 Agustus 2009 , 09:38:00
Komentar :
Posting Komentar