Conteng Satu Kali Saja Sofyan: Jangan Mudah Terpancing, Salurkan Hak Pilih

BONTANG- Wali Kota Sofyan Hasdam memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan pemilihan presiden (Pipres), Sabtu (4/7) lalu. Rakor dihadiri seluruh unsur muspida, KPU Bontang, Panwaslu, anggota PPK dan PPS serta seluruh instansi terkait seperti, Kesbanglinmaspol, camat dan lurah se-Kota Bontang. “Dibandingkan pemilihan legislatif, pilpres tentu lebih mudah.

Makanya kita tidak usah terpengaruh oleh media yang terkadang sengaja mem-blow up proses menjelang pilpres, agar pilpres ini tetap hangat. Siapa pun pemimpin yang terpilih, tentu kebijakannya lebih bersifat nasional. Jadi kita tidak perlu ikut-ikutan terpancing mengeluarkan komentar yang bisa memancing suasana menjadi kurang kondusif,” ujar Sofyan Hasdam.

Menurut Sofyan Hasdam, menjelang pelaksanaan pilpres yang tinggal beberapa hari lagi, yang perlu dilakukan adalah bersama-sama mengajak seluruh masyrakat untuk menggunakan hak pilihnya. “Yang harus kita pikirkan dan lakukan sekarang, bagaimana supaya seluruh masyarakat bisa datang ke TPS pada hari H dan menyalurkan hak pilihnya,” lanjut Sofyan Hasdam.

Sementara, Ketua KPU Bontang Adief Mulyadi menjelaskan, hingga saat ini, seluruh persiapan pilpres berlangsung aman dan tidak ada kendala. “Seluruh logistik pilpres saat ini posisinya sudah di KPU. Memang sebelumnya terdapat kekurangan kerta suara sebanyak 165 lembar. Tapi itu sudah dipenuhi KPU Provinsi. Jadi sekarang tidak ada lagi masalah.

Semuanya sudah siap,” kata Adief Mulyadi. Ditambahkan Adief Mulyadi, jumlah pemilih pilpres mengalami peningkatan dibanding jumlah pemilih pada pemilihan legislatif. “Dalam pemilihan legislatif lalu, jumlah pemilih sebanyak 98.636 jiwa. Sedangkan pada Pilpres, pemilih bertambah sebanyak 2.497 jiwa. Jadi jumlah pemilih pada Pilpres sebanyak 101.133 jiwa.

Mudah-mudahan nanti semua bisa memberikan hak pilihnya,” harap Adief Mulyadi. Dalam kesempatan tersebut, Adief juga memaparkan beberapa perbedaan antara pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Antara lain, jumlah peserta dan format berita acara. Pileg, pesertanya banyak, terdiri dari Parpol dan DPD. Sementara pilpres pesertanya hanya Capres dan Cawapres saja.

Dengan begitu format berita acara Pileg juga lebih banyak dan rumit. Sedangkan untuk format berita acara Pilpres lebih sederhana “Yang membedakan juga adalah cara menconteng. Pilpres hanya boleh satu kali contreng. Sementara Pileg, bisa dua kali dan itu dinilai sah.

Sebenarnya ini juga menimbulkan kekhawatiran bagi kami sebagai pihak penyelenggara, karena dulu menconteng di nama dan nomor urut, tetap dianggap sah. Sedangkan untuk Pilpres, pemilih hanya boleh contreng satu kali saja. Tapi karena ini sudah diatur undang-undang, jadi harus tetap dilaksanakan,” tandas Adief Mulyadi

Sumber : Kaltimpost.web.id
Senin, 06 Juli 2009 , 11:11:00